Analisis Kewenangan Camat dalam Era Otonomi Daerah

  • Nabella Nabella Mahasiswa Magister Administrasi Publik

Abstract

This study aims to determine the authority of the Camat in the Era of Regional Autonomy in SitinjauLaut Subdistrict, Kerinci Regency and effects that hinder the implementation of the authority of the Camat in Sitinjau Laut District, Kerinci Regency.This research is motivated by a number of issues including the decline of functions, roles and authority of sub-district heads in government and sub-districts and sub-district heads. It is still seen as an important institution and actor whose role is in fostering social relations and public services. This research is descriptive with a qualitative approach. The informants of the study were determined purposively. Data is collected by making observations, interviews, and documentation studies and reduced so that conclusions can be drawn. The results showed that the delegation of authority was given based on the objectives and plans that had been prepared previously and the mechanism applied in SitinjauLaut Subdistrict had been based on the clarity of the position hierarchy even though the implementation was less effective due to the sub-district institution.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Andi Muhammad Ade F. “Analisis Peran Camat dalam Penyelenggaraan Pemerintahan di Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa”. Jurnal Ilmu Pemerintahan. Volume 6, Nomor 2, Juli 2013, (89-100) ISSN 1979-5645.
Hanif Nurcholis, 2005. “Teori dan Praktek Pemerintahan dan Otonomi Daerah”. Grasindo, Jakarta.
H.R Syaukani dkk, 2002, Otonomi Daerah dalam Negara Kesatuan, Pusat Pengkajian Etika Politik dan Pemerintahan, Yogyakarta.
Irfan Fachruddin, Stout HD, De Betekenissen Van De Wet, 2004, “Pengawasan Peradilan Administrasi terhadap Tindakan Pemerintah”.Alumni,
Iskandar Mardani. “Pelimpahan Kewenangan Bupati Dalam Otonomi Daerah (Kajian Pelimpahan Kewenangan Delegatif Bupati Kepada Camat Di Kabupaten Parigi Moutong Propinsi Sulawesi Tengah)”. Jurnal Academica Fisip Untad. Vol.03 No. 01 Pebruari 2011 547-563.
Rasyid Thalib A, 2006, Wewenang Mahkamah Konstitusi dan Implikasinya dalam Sistem Ketatanegaraan Rebupblik Indonesia, Citra Aditya Bakti, Bandung.
Sugiyono, 2012, Metode Penelitian Administrasi (dilengkapi Metode R&D), Alfa Beta, Bandung.
Syafrudin dan Ateng.Menuju Penyelenggaraan Pemerintahan Negara yang Bersih dan Bertanggung Jawab”.Jurnal Pro Justisia. Edisi IV Tahun 2000. Bandung: Universitas Parahyanga.
UU No. 23 tahun 2014 Tentag Pemerintah Daerah.
UU No. 5 tahun 1974 Tentang Pemerintah Daerah.
UU No. 22 tahun 1999 Tentang Pemerintahan Daerah
UU No. 23 tahun 2014 Tentag Pemerintah Daerah.
Wasistono, 2009, Pengembangan Organisasi Kecamatan Masa ke Masa. Fokusmedia, Bandung.
Yusdianto.“Hubungan Kewenangan Pusat dan Daerah Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah”. Jurnal Ilmu Hukum. Vol.2 No. 3, Tahun 2015,(e-ISSN) 483 504 dan (ISSN) 2460-1543.
Zaini Ali. Peranan Kecamatan Dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah. Jurnal administrasi Negara. Vol. III Nomor 2 Oktober 2017.ISSN 1411- 3341. Hal 61-65.
Published
2019-10-31
How to Cite
NABELLA, Nabella. Analisis Kewenangan Camat dalam Era Otonomi Daerah. JESS (Journal of Education on Social Science), [S.l.], v. 3, n. 2, p. 144-155, oct. 2019. ISSN 2550-0147. Available at: <http://jess.ppj.unp.ac.id/index.php/JESS/article/view/174>. Date accessed: 05 nov. 2024. doi: https://doi.org/10.24036/jess/vol3-iss2/174.